Pemda Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timu (NTT), mewacanakan hukuman cambuk bagi petani yang malas bekerja. Bupati TTU, Raymundus Sau Fernandes mengungkapkan, meski hukuman cambuk masih bersifat wacana, namun masyarakat antusias mendukungnya.
"Jadi kalau kita hadapi orang malas, kita gunakan berbagai macam cara. Pertama memberikan arahan kepada dia untuk membangkitkan kesadarannya sehingga dia bisa berubah. Merubah nasibnya sendiri, tanpa ada hukuman," ujar Ray, sapaan karibnya dikutip dari Timor Express (Jawa Pos Goup), Senin (5/9).
Kemudian yang kedua, lanjut dia, dalam memberikan kesadaran, selain arahan, bisa juga menggunakan tindakan berupa hukuman. "Yang saya sampaikan itu (hukum cambuk, red) masih dalam bentuk wacana untuk menyikapi berbagai tingkat kemalasan petani yang sampai dengan saat ini belum menyiapkan lahan untuk musim tanam tahun 2017. Bagaimana kalo yang tidak menyiapkan lahan itu apakah boleh kita gunakan hukuman cambuk dalam tanda kutip," terangnya.
Hukuman cambuk itu juga sebagai upaya mereduksi apa yang dilakukan mereka yang tidak melakukan pekerjaannya sesuai kesepakatan bersama. Menurut Ray, ada beberapa jenis hukuman di antaranya denda, hingga cambuk.
"Yang saya omongkan ke masyarakat itu adalah kalau mereka yang tidak kerjakan lahannya bagaimana kalo dicambuk. Dan masyarakat setuju (dicambuk). Ini adalah salah satu tekanan kepada masyarakat supaya mereka bisa berubah dan ternyata setelah penyampaian saya itu besoknya banyak masyarakat yang mulai menyiapkan lahannya," jelasnya.
Penekanan itu adalah cara bagaimana untuk mengingatkan dan menyadarkan masyarakat terutama bagi petani pemalas. "Wacana itu kan bagaimana kita membangkitkan kesadaran masyarakat, kalau yang malas jadi rajin dengan mempersiapkan lahannya dengan baik untuk apa lagi hukuman cambuk itu diberlakukan," tandasnya.
Terpisah, Ketua Komisi A DPRD TTU, Gusty Tulasi saat dimintai tanggapannya soal wacana hukuman cambuk mengatakan, jenis tindakan seperti itu adalah sebuah bentuk ketegasan dari seorang kepala daerah terhadap petani untuk bekerja secara maksimal.
"Ini semacam spirit motivasi. Kalau saya melihat seperti itu karena memang program khususnya Pak Bupati periode ini kan berlanjut yang mana sektor pertanian menjadi lokomotif yang menempatkan presentasi yang lebih tinggi," katanya.
Dalam porsi anggaran, lanjut Tulasi, bidang pertanian mendapatkan porsi lebih besar, hal ini dilakukan agar petani lebih serius dalam meningkatkan taraf hidup melalui pengolahan hasil pertanian yang didapat melalui kerja keras.
"Saya apresiasi, tetapi kalau hukuman cambuk yang dimaksud itu saya belum bisa mengomentari karena Indonesia tidak membenarkan jenis hukuman seperti itu. Tapi apa cambuk secara dalam tanda petik adalah spirit motivasi, maka itu saya dukung," jelas ketua Fraksi Golkar TTU itu. (mg-21/ito/cel/fab/JPG)
Sumber : http://www.jawapos.com/read/2016/09/05/48979/petani-malas-bakal-dihukum-cambuk/2
0 Response to "Petani Malas Bakal Dihukum Cambuk, Apa Pendapat Anda ??"
Posting Komentar